8/18/09

my appetizer..Gadong(Ubi)

Asyik hari ini tidak perlu belajar,betapa senangnya hatiku , yang seharusnya hari ini adalah jadwal mata pelajaran Biologi oleh ibu guru terbilang cukup galak,bagaimana tidak, betis ku merah-merah karena sudah menjadi langganan bekas kayu miliknya karena dapat nilai 5, sudah sakit ,berdiri didepan kelas malu lagi. Itu terjadi beberapa puluh tahun yang lalu tepatnya 17 agustus 1989 di SMP N Parbaba samosir Sumatra utara yang sekarang berganti nama menjadi SMP N 3 Pangururan.kami bersama semua sekolah mulai dari SD sampai SMU mengikuti upacara bendera di ibukota kecamatan pangururan(sekarang ibukota Kabupaten Toba samosir).ramai ramai berangkat memakai kendaraan umum seperti angkot di Jakarta,hanya saja penuh sampai ke atas dengan membayar ongok Rp.100,- kurang lebih 45 menit sampai lokasi,bertemu dari seluruh sekolah satu kecamatan.kami sangat senang mengikuti upacara bendera,selain bisa melihat pertunjukan musik,aktraksi budaya,lomba khas agustusan dan ditutup dengan pertandingan final sepak bola antar SMP,tentunya disela sela acara hiburan tersebut saya bisa jajan enak,jajan kesukaan kami "MISO" namanya mirip kaya bakso bumbu dan mienya cuman tidak pakai bakso,rasanya enak sekali makannya sampai keringatan,maklumlah kalau tidak ada acara seperti memperingati 17 agustusan sangat jarang untuk datang ke kota,biasanya hanya makan ubi dan nasi putih serta ikan asin.
Berangkat pagi-pagi kesekolah jalan kaki kurang lebih 2 jam perjalanan,melewati hutan rumput ,sepatu ditenteng,melewati sungai,lumpur. Mendekati sekolah barulah cuci kaki di air yang tergenang bekas hujan,terlambat sedikit langsung disuruh kedepan barisan, dilihatin semua orang,ada juga beberapa teman naik sepeda. Masa masa di SMP memang begitu berkesan ,jajannya pun paling 1buah es lilin ditambah 1 buah gorengan atau bahkan tidak jajan sama sekali karena memang tidak ada uang jajan,pulang dari sekolah harus berjuang lagi jalan kaki menuju rumah,pulang nya agak berat karena jalannya menanjak,maklum tinggal di 4 KM dari bibir pantai Danau Toba,sampai dirumah harus cepat cepat ganti baju dan makan siang,karena kerbau diladang kehausan minta dibawa ke sungai dan mencarikannya rumput yang agak hijau biar kuat untuk dipakai membajak sawah,anak anak SMP disaat itu sudah mahir membajak sawah sendiri ,pekerjaan rutin dikampung memang membuat rasa capek yang begitu mendalam,setelah membajak sawah,memandikan kerbau disungai,pulang pulang mengambil kayu bakar untuk masak ,oiya sebelum makan nasi,makanan pembukanya adalah ubi,agar nasi putihnya tidak terlalu banyak,karena panen padi hanya 1 kali dalam 1 tahun,setelah makan malam ,membantu membersihkan bawang merah hasil panen untuk dijual di pasar akhir pekan,jadi kapan waktu belajarnya??apalagi bermain,bingung juga kapan,diselip selipkan aja,tapi da juga yang berprestasi,terakhir saya dengar kabar ada salah seorang teman di SMP dulu yang mendapatkan beasiswa dari Sampoerna Fundation program MBA di USA.Foto diatas adalah upacara bendera 17 agustus 2007 di kota Pangururan Toba samosir,itulah pertama kali saya kembali kekota itu ,sejak saya tinggalkan di tahun 1991 dan sengaja datang ke upacara bendera untuk mengenang masa-masa SMP dan tidak lupa makan Miso,ada yang mau coba Miso pangururan?dijamin Halal 100%...