a.Keputusan Gila
Buku ditanganku sudah agak kotor , banyak lipatan didalamnya sedikit ada yang sobek dibagian belakang buku tersebut , setelah membolak - balik dan telah membacanya lebih dari tiga kali , dengan tarikan nafas yang dalam , aku berbicara tegas dengan sahabatku delon ,yang sedari tadi duduk didepanku .”Aku akan mengundurkan diri dari perusahaan ini” selorohku pelan tapi pasti . hari itu minggu siang , langit begitu cerah , membuat udara menjadi panas disudut kos – dekat komplek salah –perumahan mewah Galaxy – Surabaya .” Gila ” spontan Delon berteriak . Delon adalah salah seorang sahabatku yang dikirim dari perusahaan tempatku bekerja dari kantor cabang Jakarta untuk menjadi roll model di kantor cabang Surabaya , dia tidak bisa menyanyi , tampang mengandung hoki menurut feng shui karena bentuk wajahnya melebar , namun tidak seganteng Delon idol ,agak pendek membuatnya kurang percaya diri , tapi semangat dan keinginannya ingin selalu menjadi yang terbaik . Kami sudah dua tahun berada dikota tersebut , kota yang panas bahkan lebih panas dari Jakarta . “setelah membaca lebih dari tiga kali buku ini” sambil aku memainkan buku itu dikedua tanganku , “aku akan mengajukan surat pengunduran diri pada hari senin besok “ sambungku . “ kamu yakin “ Delon menimpali . “ Sebenarnya delon sudah lama juga ingin mengundurkan diri dari perusahaan kami bekerja , namun aku selalu meyakinkannya , agar tetap bekerja karena dia masih menjadi yang terbaik di kantor cabang kami , team penjualan yang di komandoi nya masih yang tersolid , tidak terkalahkan dengan team lain ,apalagi jika dibandingkan dengan team penjualan ku ,jauh dibwah rata – rata , jadi tidak ada alasan baginya untuk mengundurkan diri .”sebenarnya hatiku tidak berada di pekerjaan ini “ delon bercerita pelan . “Ini karena keinginan ibu ku yang ingin melihat aku pergi pagi kekantor dengan kemeja bersih serta dasi didada “. Ibu ku ingin aku menjadi pegawai kantoran , keren dan ibu bangga , kalau dilihat tetangga anaknya berdasi “ delon melanjutkan ceritanya . Padahal hatiku tidak terima , aku mau buka usaha , aku mau bisnis , biar baju ku sehari - hari kaos oblong , tidak ada atasan yang mengatur , memarahin , aku bisa bebas kemana pun aku mau pergi ,uang yang kudapatkan lebih dari gaji ku sekarang ‘ delon tampak serius bercerita . Dia mengatakan bagaimana dia pernah membuat celana jeans dengan cara makloon . dia beli kain jeans , lalu di ambil model yang lagi tren dan dia jahitkan ke makloon , dan dia pasarkan ke pasar – pasar tradisional . Omset bisa sampai Rp.60juta perbulan dengan keuntungan 40% . itu tahun 2001 “ paparnya .Aku menghela nafas , ”selanjutnya setelah kita mengundurkan diri apa ide mu “ Delon menimpali . “tidak ada “ sahutku . “ Gila” teriaknya lagi . “ jadi tidak ada ide ,delon berbicara dengan suara agak lantang . Selanjutnya kami terdiam membisu , aku membolak-balik buku ditanganku , aku baca lagi sampai beberapa halaman , aku serius membacanya seolah- olah baru dapat buku baru . “Begini saja , kita pergi ke Yogyakarta dan Solo , Aku pernah membantu temanku di Jakarta , memasarkan batik buatannya sendiri di pasar klewer solo , nah kita bisa buat batik sendiri dan kita bisa pasarkan sendiri” kata Delon dengan semangat kembali . Kita bisa memulai dengan modal kecil , kita beli kain putih , lalu kita cap batik dan selanjutnya kita bawa ke perkampungan tukang jahit di ujung kota yogyakarta , tinggal pemasaran , nah ini keahlian kita “ timpalnya .” ide yang mantab” Ujarku . “Baiklah kalau begitu besok hari senin kita mengajukan surat pengunduran diri , aku pagi hari dan kamu sore hari” kata ku memutuskan , Buku Rich dad poor dad karangan Robert T kiyosaki itu pun aku simpan di meja dalam kamar ku . “hasrat dan keinginan”. Ada yang menyebutnya ketamakan, tapi saya lebih senang menyebutnya keinginan. Sangatlah wajar bila orang menginginkan sesuatu yang lebih baik, lebih indah, lebih menyenangkan. Inilah satu kutipan dari buku tersebut yang menjadi bayangan dalam hidup delon .