
Setiap tanggal satu bulan Januari, merupakan hari besar bagi orang batak, bahkan mengalahkan pamor hari Natal. Disaat tahun baru kami yang rata – rata menginjak usia sepuluh sampai dua belas tahun juga merasa sangat bahagia karena selain libur sekolah, juga libur ke sawah atau keladang, kecuali mengantar kerbau ke daerah rerumputan dan mengambilnya disore hari, wajib hukumnya kalau tidak kerbau bisa mati kelaparan dan kehausan. Semua berwajah cerah , memakai baju terbaru dan membawa kantong plastik satu atau dua buah. Setelah pulang dari Gereja, kami yang berjumlah sekitar sepuluh orang satu rombongan, akan berkunjung ke rumah-rumah tetangga untuk bertahun baru, biasanya tuan rumah juga senang dikunjungi oleh anak-anak seperti kami. Setelah masuk ke rumah, tuan rumah akan menyuguhkan hidangan khas kue tahun baru seperti kembang loyang yang berwarna-warni, roti bawang , sasagu (tepung beras yang di goreng tanpa minyak goreng dicampur gula putih dan kelapa parut/mirip tepung kering yang mengeras), jadi kalau makan sasagu sambil ngobrol, bisa beterbangan kue sasagu dari mulut dan keselek hahaha. Sambil mempersiapakan satu lagu dan doa yang diringi oleh sepatah kata sambutan dari ketua rombongan, kami mulai beraksi untuk memasukkan kue-kue tersebut ke dalam kantong plastik, untuk bekal besok-besok ketika kami menggembalakan kerbau. Hahaha..