Jason , anak remaja berusia 18 tahun bersama adiknya datang jauh dari England,khusus untuk mengexplore kedalaman laut Raja ampat . Dengan usia semuda itu , tentunya biaya dari orang tua berani berpetualang berdua saja mengitari Tanah Papua . Entah apa di pikiran orang tua mereka , berani melepas dua anaknya yang masih remaja . Mereka tidak sendirian yang datang dari daratan eropa , wanita yang bersama kami malah lebih nekad , usianya saat ini 50 tahun , dia memang tidak menikah , seperti kebanyakan orang - orang eropa enggan kawin , datang sendirian terbang langsung dari spanyol , hanya ingin menikmati indahnya terumbu karang di kedalaman lautan raja ampat .
Dia begitu menikmati kesendiriannya , berjemur di halaman homestay tempat kami menginap ,karna memang turun tangga kamar langsung pantai pasir putih , ikut bersama rombongan kami untuk bisa irit patungan alias berbagi perahu . Lain lagi dengan Bro Rudi warga negara indonesia tapi telah 20 tahun berpetualang di Jerman , bersama istrinya boru pakhpahan , orang batak tapi hidung mancung , ya dia batak mix jerman . Mereka berdua pasangan suami istri telah 5 tahun menikah , namun belum di karuniai bocah . Rudi bercerita setelah setahun di subsidi orangtua ,selanjutnya dia bekerja part time untuk biaya hidup di jerman , biaya kuliah memang gratis disana . Mulai dari mengaduk ter/ aspal , mengaduk cat di pabrik , sampai sopir truk di jabanin . Dan saat ini bekerja di perusahaan otomotif VW , mereka tidak mau menjadi warga negara jerman .. Karena hidup di negri ini lebih indah , apalagi raja ampat waow...timpalnya saat kami menikmati malam bersama di pinggiran kordiris homestay di Pulau Gam Raja ampat .
Bagaimana dengan anda yang memiliki KTP Nasional , sudahkah ada rencana untuk melihat indahnya bawah laut raja ampat ? Serem , takut ada perang panah , ada Malaria belum lagi mahal.. Pasti ini pendapat banyak orang . Penduduk raja ampat kecenderungan ramah , mereka berbeda dengan masyarakat papua yang di pengunungan .Malaria?,. Tidak juga , yang penting anda fit dan sehat ,tidak perlu minum obat malaria , tapi harus mengikuti pola hidup sehat , seperti makan teratur alias perut harus tetap penuh dan tidur maksimal pukul 10.30 . Tempat tidur di homestay menggunakan kelambu ,jadi jangan kawatir nyamuk masuk . Kalo biaya bagaimana ? Rajin - rajin lah cek harga tiket dari Jakarta- sorong , sekitar 5 juta pp , dan baiknya janjian dengan teman - teman minimal 10 orang agar ringan berbagi menyewa perahu . Semua pulau indah ditempuh dengan perahu mulai dari 1jam ke spot snorkling sampai 5 jam ke wayag dari ibukota kabupaten Raja ampat- waisai .Tapi kalo anda nekad sendiri , jangan pernah malu bertegur di bandara sorong , atau di pelabuhan rakyat , atau di kapal motor bahari expres sorong- waisai untuk mencari teman sharing cost .ciri - cirinya biasanya membawa rangsel plus celana pendek .
Semua penat , capek , stress dalam rutinitas pekerjaan akan terlampiaskan saat anda melihat ikan warna warni mulai dari sebesar jari sampai sebesar manusia berseliweran di balik kaca mata snorkling , belum lagi terumbu karang yang hidup dan menawan , pasir putihnya jernih tak terkira , gugusan pulaunya waw , benar benar surga yang terdampar di bumi papua....aku akan kembali ..dan lagi dan lagi dan lagi I love Papua.........